Regalia News – Pada tanggal 2 September 2020, tim investigasi Kejaksaan Tinggi Kepri menahan sepuluh dari dua belas tersangka terkait kasus korupsi izin usaha pertambangan di Kabupaten Bintan pada tahun 2018-2019.
Di antara yang ditahan adalah Am, mantan kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi, AT, mantan kepala Dinas Investasi dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Kepri, WBW, direktur CV Buana Sinar Khatulistiwa, HM, ketua Koperasi Haluan Kelompok Tambang Rakyat Cabang Bintan, Su, wakil ketua koperasi yang sama, ER, direktur CV Gemilang Mandiri Sukse, MA, direktur PT Cahaya Tauhid Alam Lestari, Ja, mitra BUMDES Maritim Jaya di Desa Air Gubi, Ju, Persero Komenditer CV Dwi Karya Mandiri, dan MAA, manajer cabang Tanjungpinang Persero di PT Tan Maju Bersama Sukses.
Dua tersangka lainnya, BSK, Persero Komenditer CV Buana Sinar Khatulistiwa yang juga menjabat sebagai pejabat dan ASN di Pemko Tanjungpinang, dan AR, direktur Gemilang Sukses Abadi, tidak hadir dalam pemeriksaan tanpa alasan yang jelas.
Mereka akan dipanggil lagi, dan pihak berwenang dapat mengambil tindakan yang lebih kuat, termasuk penangkapan, jika mereka tidak datang.
“Menurut asisten apidsus yang mendampingi Kejaksaan dan beberapa tim investigasi lainnya, penahanan didasarkan pada dua bukti yang cukup dan pemenuhan persyaratan yang tercantum dalam UU tentang tindak pidana korupsi yang memiliki hukuman minimal lima tahun”. tandasnya.
Total kerugian negara yang disebabkan oleh kasus ini belum dihitung dan akan diumumkan selama persidangan, Pihak berwenang dapat menambahkan tersangka lain ke kasus ini jika mereka menemukan bukti yang cukup.