Regalia News – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, bersama Wakil Wali Kota Raja Ariza dan Sekretaris Daerah Zulhidayat, turun langsung meninjau sejumlah sekolah pada hari pertama masuk sekolah, Senin (21/7/2025). Peninjauan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Gerakan Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Wali Kota Tanjungpinang Nomor B/479/481/5.2.05/2025.
Wali Kota Lis mengunjungi SDN 004, SDN 009, dan SMPN 10 Tanjungpinang, sementara Wakil Wali Kota Raja Ariza hadir di SMPN 1 dan Sekda Zulhidayat memantau kegiatan di SDIT Tunas Ilmu. Para pejabat menyapa siswa dan orang tua yang tampak antusias mengantar anak-anak mereka di hari pertama masuk sekolah.
Dalam sambutannya, Wali Kota Lis menekankan pentingnya kehadiran ayah dalam mendampingi anak saat memulai tahun ajaran baru.
“Gerakan Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah bukan sekadar simbolik, tetapi merupakan wujud nyata keterlibatan orang tua, khususnya ayah, dalam proses tumbuh kembang dan pendidikan anak,” ujar Lis.
Ia menambahkan, momen ini menjadi langkah awal memperkuat peran keluarga sebagai pilar utama pendidikan. Pemerintah kota juga memberikan dispensasi bagi ayah yang bekerja sebagai ASN dan Non-ASN untuk datang terlambat ke kantor agar dapat mengantar anak ke sekolah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, antusiasme orang tua, khususnya para ayah, terlihat tinggi. Banyak yang turut menemani anak masuk kelas, mengikuti imbauan untuk membagikan dokumentasi kegiatan melalui media sosial dengan tagar #GerakanAyahTeladanIndonesiaKotaTanjungpinang.
Lis Darmansyah pun mengapresiasi semangat para orang tua dan tenaga pendidik dalam mendukung kegiatan ini. Ia berharap budaya positif ini menjadi tradisi tahunan yang mengakar.
“Kita ingin membangun generasi yang kuat, dan itu dimulai dari keterlibatan orang tua sejak hari pertama anak sekolah. Saya harap ini bisa menjadi gerakan kolektif yang tumbuh di masyarakat,” pungkasnya.
Pihak sekolah dan orang tua murid menyambut baik inisiatif ini, karena dinilai memberi perhatian pada aspek psikologis dan emosional anak di masa transisi awal pendidikan formal.
(sb/Dinas Kominfo)