Regalia News – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerukan langkah konkret untuk menata ulang sistem distribusi pangan nasional agar lebih adil dan berpihak kepada rakyat.
Dalam pidatonya saat meresmikan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP), ia menyoroti praktik curang di sektor penggilingan padi yang merugikan petani dan masyarakat.
Presiden menegaskan bahwa negara tidak boleh ragu untuk bertindak tegas. “Kalau penggiling padi tidak mau tertib, saya akan sita dan serahkan kepada koperasi untuk dijalankan,” ujarnya. Ia merujuk pada Pasal 33 UUD 1945 sebagai dasar hukum untuk menegakkan keadilan ekonomi.
Menurut laporan yang diterimanya, praktik manipulatif seperti pembelian gabah di bawah harga pasar dan penjualan beras biasa sebagai premium menyebabkan potensi kerugian negara hingga Rp100 triliun per tahun. Dana sebesar itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk sektor pendidikan dan pembangunan sekolah. “Dalam tiga setengah tahun kita bisa perbaiki seluruh sekolah di Indonesia,” kata Prabowo optimis.
Lebih lanjut, Presiden memperkenalkan istilah baru “serakahnomics”, sebuah kritik terhadap model ekonomi yang terlalu mengedepankan keuntungan tanpa memperhatikan kepentingan sosial. Ia menolak paham-paham ekonomi yang menjauh dari semangat keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Dengan teknologi laboratorium mutu, kecerdasan buatan, serta pengawasan distribusi yang lebih ketat, Presiden menyatakan praktik kecurangan kini bisa dilacak dan diberantas. Namun, ia menekankan bahwa keberanian menegakkan konstitusi dan persatuan nasional adalah kunci utama.
“Saya yakin semua elemen bangsa akan mendukung langkah ini. Hanya satu warna di dada kita: merah putih,” tegasnya.
Sumber : Setkab RI