Regalia News — Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berpeluang besar menjadi pusat investasi baru di sektor teknologi, khususnya pengembangan kawasan Artificial Intelligence (AI) dan pusat data. Potensi tersebut mencuat dalam pertemuan antara Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura dan sejumlah investor serta pelaku industri digital, Kamis siang, di Graha Kepri, Batam.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan strategis, di antaranya Director Marketing and Business Development PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLNE), Direktur Utama PT Octagon Precision Indonesia, dan CEO PT Interline Technology. Sejumlah Kepala OPD Provinsi Kepri dan Tim Pengawas Pengendalian Percepatan Pembangunan Kepri juga turut hadir.
Wagub Nyanyang menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk membuka diri terhadap investasi di sektor digital yang dinilai sebagai sektor strategis masa depan.
“Pemerintah Provinsi Kepri selalu menerima dengan tangan terbuka berbagai bentuk investasi demi kemajuan masyarakat dan pembangunan daerah,” ujarnya.
Ia memaparkan sejumlah keunggulan Kepri yang dinilai kompetitif, seperti letak geografis yang dekat dengan Singapura, infrastruktur penunjang, serta proyek strategis nasional yang tengah digenjot pemerintah pusat dan daerah. Beberapa di antaranya adalah pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang memasuki tahap finalisasi desain, serta rencana ekspansi Free Trade Zone (FTZ) ke wilayah Bintan dan Karimun.
“Kami terus mendorong pemerataan kawasan FTZ agar potensi investasi tersebar secara merata, khususnya ke wilayah-wilayah strategis seperti Batam, Bintan, dan Karimun,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nyanyang menyampaikan optimisme bahwa jika investasi pembangunan kawasan AI dan pusat data dari investor Tiongkok dan Singapura dapat terealisasi, maka Kepri akan mencatat lompatan signifikan dalam transformasi ekonomi digital.
“Kami berharap investasi ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital Kepri sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Marketing PT PLNE, Kurnia Rumdony, dalam presentasinya menilai Kepri memiliki sejumlah nilai strategis yang menjadikannya ideal sebagai pusat pengembangan teknologi digital.
“Kepri punya keunggulan geografis karena dekat dengan Singapura dan yang tak kalah penting, berada di luar zona ring of fire. Ini menjadikannya lokasi yang sangat ideal dan aman bagi pembangunan pusat data skala besar,” ujar Kurnia.
Ia menambahkan, pengembangan kawasan AI dan pusat data bukan hanya bersifat investasi semata, tetapi juga sebagai katalisator percepatan transformasi digital nasional.
Pertemuan ini menjadi langkah awal penjajakan kerja sama antara pemerintah daerah, pelaku industri digital, dan calon investor, yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dalam bentuk konkret dalam waktu dekat.
Sumber : Diskominfo