Regalia News – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meluncurkan Program Penyerahan Bantuan Bibit Cabai Gratis sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan menekan angka inflasi di daerah.
Peluncuran program dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad bersama Ketua TP-PKK Provinsi Kepri, Dewi Kumalasari Ansar, di Balai Benih Induk Provinsi Kepri, Kamis (17/7).
Sebanyak 45.000 bibit cabai dibagikan kepada masyarakat di tiga wilayah: Kabupaten Bintan (20.000 bibit), Kota Tanjungpinang (20.000 bibit), dan Kota Batam (5.000 bibit). Distribusi dilakukan serentak di tiga titik, yakni UPTD Balai Benih Induk (Bintan), Jalan Jatayu (Tanjungpinang), dan Batam.
“Program ini mendorong masyarakat menanam cabai di pekarangan rumah. Ini bagian dari strategi pengendalian inflasi, karena cabai termasuk komoditas penyumbang inflasi terbesar,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepri, Rika Azmi.
Setiap warga penerima cukup membawa fotokopi KTP, KK, dan wadah untuk membawa bibit. Satu orang mendapat 20 bibit cabai.
Tekan Ketergantungan Pasokan Luar
Rika menjelaskan, kebutuhan cabai di Kepri mencapai 1.100 ton per bulan, sementara produksi lokal baru sekitar 850 ton. Selisih 350 ton per bulan ditutupi dari luar daerah seperti Medan, Palu, NTB, dan Jawa Barat.
Gubernur Ansar menegaskan pentingnya mengurangi ketergantungan tersebut melalui peningkatan produksi lokal.
“Kalau bisa produksi sendiri, kenapa terus bergantung? Dengan menanam di pekarangan, masyarakat bisa bantu jaga harga tetap stabil,” kata Ansar.
Ia juga menekankan pentingnya tindak lanjut berupa edukasi dan pemantauan agar bibit yang dibagikan tumbuh optimal.
“Kita akan evaluasi pelaksanaan di lapangan. Jangan hanya berhenti di pembagian,” tambahnya.
Perlindungan Sosial Petani
Selain penguatan produksi, Pemprov Kepri juga memberikan jaminan sosial bagi petani. Hingga kini, sebanyak 9.430 petani telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui APBD provinsi.
“Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan kita. Mereka perlu perlindungan jika mengalami risiko kerja,” ujar Ansar.
Ia berharap program ini menjadi momentum untuk membangun ekosistem pertanian yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di Kepri.
Sumber : Diskominfo Kepri