Regalia News — Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, S.H., secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Trauma Healing, Manajemen Stres untuk Petugas Layanan, dan Penerapan Kode Etik Perlindungan dari Kekerasan Seksual yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM), Rabu (16/7/2025), di Hotel CK, Jalan Haji Fisabilillah Km.8 Atas.
Kegiatan ini dihadiri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Marzul Hendri, Plh. Kepala DP3APM Yoni Fadri, para camat dan lurah, serta peserta pelatihan dari berbagai instansi di lingkungan Pemko Tanjungpinang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Lis mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah penting dalam meningkatkan kapasitas petugas layanan publik, khususnya dalam menghadapi kasus kekerasan seksual dan permasalahan sosial.
“Trauma healing dan manajemen stres bukan hanya penting, tapi keharusan. Petugas layanan adalah garda terdepan. Tanpa kesiapan mental dan emosional, kualitas layanan akan terganggu,” tegasnya.
Lis juga menekankan pentingnya penerapan kode etik perlindungan dari kekerasan seksual, baik di lingkungan kerja maupun ruang-ruang pelayanan publik.
“Pelatihan ini adalah komitmen kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan beretika, serta mendorong hadirnya layanan yang melindungi hak-hak semua pihak, terutama perempuan dan anak,” ujar Lis.
Ia berharap peserta mengikuti pelatihan secara serius dan mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam tugas keseharian.
“Saya ingin para petugas menjadi pelindung yang tangguh, responsif, dan beretika dalam setiap penanganan kasus kekerasan,” tutupnya.
Sementara itu, Plh. Kepala DP3APM Yoni Fadri menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari penguatan sistem perlindungan sosial dan layanan publik yang responsif gender serta ramah terhadap kelompok rentan.
“Petugas harus mampu mengelola tekanan, menangani trauma, dan memahami norma etis dalam menangani kekerasan. Inilah alasan pelatihan ini kami selenggarakan,” jelas Yoni.
Ia menambahkan, DP3APM berkomitmen untuk terus mendorong program penguatan SDM dan memastikan setiap layanan publik menjadi ruang yang aman bagi perempuan dan anak.
Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari dan menghadirkan narasumber dari kalangan psikolog, konselor, dan praktisi hukum berpengalaman. Peserta akan dibekali keterampilan komunikasi, empati, dan strategi pemulihan trauma yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan.
Sumber : Diskominfo Tanjungpinang