Regalia News – Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menghadiri pelantikan pengurus Asosiasi Pengusaha Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (ASPEL B3) Indonesia periode 2025–2028 di Hotel Said, Batam Center.
Dalam sambutannya, Nyanyang menekankan pentingnya pengelolaan limbah B3 secara terpadu dan aman, mengingat potensi bahayanya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
“Limbah B3 bersifat beracun. Jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa langsung maupun tidak langsung terhadap keselamatan manusia dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa baik sektor industri maupun rumah tangga merupakan kontributor signifikan limbah B3. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pengelolaan yang terintegrasi dan ramah lingkungan untuk meminimalkan dampak negatif.
Wagub juga mengapresiasi keberadaan ASPEL B3 sebagai langkah strategis dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan industri dan kelestarian lingkungan, khususnya di Provinsi Kepri yang memiliki kepadatan aktivitas industri tinggi, terutama di Batam.
“ASPEL B3 diharapkan menjadi wadah sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong pengelolaan limbah yang bertanggung jawab,” tambahnya.
Atas nama Pemerintah Provinsi Kepri, ia mengucapkan selamat kepada jajaran pengurus baru dan berharap mereka mampu memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Pelantikan turut dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat, di antaranya Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Batam Yusfa Hendri, Ketua DPRD Kota Batam H. Muhammad Kamaludin, Wakil Ketua Komisi III DPRD Batam H. Arlon Veristo, serta Ketua Umum ASPEL B3 Indonesia Erik Kurniawan.
Editor: Abdullah
Sumber: Diskominfo Kepri