Regalia News – Situasi sedih yang dihadapi Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad karena kabar penutupan Hotel Harmoni Batam, sebuah hotel legendaris yang telah beroperasi selama 30 tahun dan memiliki kontribusi besar dalam dunia pariwisata di Kepri. Pemerintah daerah merasa prihatin terhadap nasib 130 karyawan hotel yang menghadapi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).Sei Jodoh, Batam, Jumat (11/2).
Gubernur Ansar langsung mendatangi hotel yang sejak ia menjabat Bupati Bintan selalu memilih hotel tersebut sebagai tempat menginap.
Gubernur Ansar Ahmad mengambil inisiatif dengan menyusun beberapa langkah upaya pencegahan guna mengantisipasi penutupan hotel-hotel lainnya, terutama yang berlokasi di pusat kota. Salah satu langkah yang diambil adalah mengajukan usulan diskresi travel bubble di Kepri kepada pemerintah pusat. Gubernur berharap agar kemudahan bagi wisatawan asal Singapura diperluas, dan juga untuk non-Singaporean seperti expatriate yang tinggal di Singapura.
Selain itu, Pemprov Kepri berencana meminta pemerintah pusat memperluas pilot projek travel bubble serta mengaktifkan jalur VTL (Vaccinated Travel Lane) atau jalur laut ke Kepri bagi wisatawan yang sudah divaksin. Gubernur berusaha mencari solusi agar sebanyak mungkin karyawan dapat ditampung di hotel grup Harmoni lainnya.
Meskipun Gubernur Ansar Ahmad memberikan motivasi dan harapan kepada pemilik dan karyawan Hotel Harmoni, pemilik hotel menyatakan bahwa penutupan tidak dapat dihindari karena minimnya kunjungan tamu selama masa pandemi COVID-19.
Pemilik hotel mencatatkan pesangon selama sembilan bulan bagi 130 karyawan yang terkena dampak penutupan, dengan upaya untuk menampung sebagian di dua hotel lainnya dan mencari investor baru.
Situasi ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi industri pariwisata di tengah pandemi, dan pemerintah daerah berusaha untuk menanggapi dampaknya serta mencari solusi yang dapat meminimalkan kerugian bagi pekerja dan sektor pariwisata.