Regalia News – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Operasi jaringan narkoba yang dikendalikan oleh Fredy Pratama, yang dikenal sebagai salah satu sindikat penyalur narkoba terbesar di Indonesia, merupakan upaya besar dalam hal ini.
Kapolri dengan tegas menyatakan bahwa semua orang yang terlibat dalam peredaran narkoba, termasuk anggota Polri, akan ditindak dengan keras. Ini mencerminkan keseriusan Polri dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia.kata Kapolri di gedung The Tri Brata, Kamis (14/9/2023),.
Kapolri menekankan bahwa Polri tidak akan ragu-ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya yang terlibat dalam kegiatan ilegal seperti ini. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada toleransi terhadap pelanggaran hukum di kalangan anggota Polri.
Anggota Polri yang terlibat dalam sindikat Fredy Pratama akan menghadapi proses hukum pidana dan etika. Ancaman Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) merupakan salah satu konsekuensi serius bagi anggota Polri yang melanggar hukum.
Kapolri menegaskan bahwa penanganan kasus seperti ini adalah prioritas bagi Polri. Ini menunjukkan komitmen untuk memberantas peredaran narkoba dan menghukum para pelaku dengan tegas.
Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil membongkar operasi jaringan narkoba yang dikendalikan oleh Fredy Pratama. Operasi ini melibatkan tim khusus yang berhasil mengungkap banyak pelaku dan menyita sejumlah besar narkoba serta aset para tersangka.
Operasi tersebut mengungkap bahwa sindikat Fredy Pratama menggunakan modus operandi menyelundupkan narkoba ke Indonesia dengan menyamarkannya dalam kemasan teh. Ini menunjukkan tingkat kreativitas dan skala operasi sindikat ini.
Penyelundupan Rutin Sindikat Fredy Pratama mampu menyelundupkan narkoba secara rutin ke Indonesia dalam jumlah besar. Fakta ini menyoroti besarnya tantangan yang dihadapi dalam memberantas peredaran narkoba di negara ini.
Selain menangkap anggota jaringan narkoba, tim berhasil menyita aset para tersangka senilai Rp 10,5 triliun. Ini merupakan upaya untuk menghancurkan infrastruktur finansial dari sindikat tersebut.
Keseluruhan, pernyataan Kapolri dan hasil operasi ini mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia dan Polri dalam memerangi peredaran narkoba di negara tersebut serta mengambil tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan narkotika, termasuk anggota Polri yang terlibat.
