Regalia News – Bareskrim Polri (Badan Reserse Kriminal Polri) untuk memblokir 191 ribu handphone ilegal dari berbagai merek, termasuk sebagian besar adalah iPhone. Aksi IMEI ilegal ini diduga merugikan negara hingga ratusan miliar.
IMEI (International Mobile Equipment Identity) adalah nomor unik yang diidentifikasi pada setiap perangkat ponsel. Setiap ponsel resmi harus memiliki IMEI yang sah dan terdaftar di sistem. IMEI ilegal berarti nomor-nomor tersebut mungkin palsu, digandakan, atau tidak terdaftar dengan benar di sistem.
Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, Dirtipidsiber Bareskrim Polri, menyatakan bahwa aksi IMEI ilegal ini terjadi dalam rentang waktu 10-20 Oktober 2023. Sebanyak 176.874 dari total 191 ribu handphone ilegal yang akan diblokir merupakan handphone merek iPhone.
Dalam menghadapi situasi ini, Bareskrim Polri berencana melakukan shutdown atau pemblokiran terhadap handphone ilegal tersebut. Mereka juga akan membuka posko pengaduan bagi pengguna handphone yang merasa akan terdampak oleh pemblokiran ini. Tujuannya adalah untuk mendata konsumen yang mungkin telah menjadi korban dalam kasus ini.
Adi menegaskan bahwa pendaftaran IMEI hanya dapat dilakukan oleh empat instansi, yaitu operator ponsel, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai), dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Dalam kasus ini, oknum di Kemenperin diduga tidak melakukan proses permohonan IMEI ke dalam sistem Centralized Equipment Identity Register (CEIR) yang seharusnya dilakukan. Hal ini menjadi salah satu penyebab munculnya handphone ilegal dalam jumlah besar.
Pihak berwenang berharap bahwa tindakan pemblokiran ini akan dilakukan dengan langkah terbaik dan berusaha untuk menghindari kerugian bagi masyarakat.
Pemblokiran handphone ilegal ini merupakan langkah untuk mengurangi dampak negatif dari peredaran perangkat ilegal di pasar dan untuk memastikan bahwa perangkat yang beredar telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Editor : Abdullah
