Regalia News – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, bersama dengan Polda Metro Jaya, terus berupaya mengejar pelaku utama di balik kasus perdagangan orang yang melibatkan perdagangan ginjal antara Indonesia dan Kamboja.
“Terkait kasus perdagangan organ, para penyidik dari Polda Metro Jaya, bersama dengan Bareskrim Polri, masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap pelaku utama perdagangan organ,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, seperti dikutip pada hari Selasa (24 Juli 2023).
Dalam kasus perdagangan ginjal antara Indonesia dan Kamboja, total 12 orang tersangka, termasuk koordinator dan perekrut, telah berhasil ditangkap. Kasus ini terungkap setelah penggerebekan dilakukan di sebuah rumah di kawasan Tarumajaya, Bekasi, pada hari Senin (19 Juni).
Ramadhan juga memberikan perkembangan penanganan kasus perdagangan orang oleh Satuan Tugas Perdagangan Orang. Dari tanggal 5 Juni hingga 23 Juli 2023, Polri telah berhasil menyelamatkan total 2.169 orang.
“Polisi telah menerima 709 laporan polisi secara keseluruhan. Jumlah korban yang terlibat dalam perdagangan orang mencapai 2.169 orang, sementara jumlah tersangka yang terlibat dalam kasus perdagangan orang mencapai 844 orang,” jelas Ramadhan.
Dalam menjalankan modus operandi mereka, Ramadhan menyatakan bahwa para pelaku perdagangan orang menggunakan berbagai metode, mulai dari menarik korban untuk menjadi pekerja seks komersial (PSK) hingga mengeksploitasi mereka sebagai pekerja rumah tangga.
“Modus operandi yang digunakan oleh para pelaku termasuk pekerja migran atau pembantu rumah tangga sebanyak 479 orang, 9 di antaranya adalah anak buah kapal (ABK), 212 adalah pekerja seks komersial (PSK), dan 53 merupakan korban eksploitasi anak,” demikian tutupnya.