Regalia News – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ajakan kepada seluruh komponen bangsa untuk bergerak bersama dalam menangani masalah stunting dan akar permasalahannya.
Pernyataan ini diutarakan pada Puncak Peringatan ke-29 Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2022 dengan tema “Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting” yang diselenggarakan di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, pada tanggal 7 Juli 2022.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerjasama dan sinergi dari seluruh kekuatan bangsa untuk menurunkan tingkat stunting, yang melibatkan seluruh akar permasalahan. Tujuan utama dari upaya ini adalah mempersiapkan sumber daya manusia generasi penerus yang berkualitas, karena generasi ini dianggap sebagai penentu wajah masa depan Indonesia.
Presiden juga menyoroti kemandirian pangan sebagai langkah preventif tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga untuk mengantisipasi krisis pangan global. Dia mengajak para pemimpin daerah, terutama wali kota, untuk memanfaatkan lahan-lahan kecil guna meningkatkan produksi pangan sehari-hari. Selain itu, Presiden mengajak keluarga di daerah pedesaan untuk terlibat aktif dalam bercocok tanam dan beternak.
Pemerintah menetapkan target penurunan angka stunting hingga mencapai 14 persen pada tahun 2024. Presiden menegaskan bahwa meskipun telah terjadi penurunan signifikan dari 37 persen pada tahun 2014 menjadi 24,4 persen pada tahun 2021, pemerintah harus terus bekerja keras untuk mencapai target tersebut.
Presiden Jokowi meyakini bahwa dengan dukungan bersama dari keluarga dan masyarakat, upaya penanganan stunting yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah akan memberikan hasil yang positif.
Dia juga menekankan bahwa keluarga merupakan pilar kesejahteraan bangsa dan ekosistem pertama dalam mengasuh, mendidik, serta membentuk manusia yang sehat dan berkualitas. Pada peringatan Harganas tersebut.
Presiden didampingi oleh Ibu Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.