Regalia News – Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) telah mendapatkan perhatian serius dari Polri, Kepolisian Republik Indonesia, sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan korban TPPO di Myanmar telah berhasil diselamatkan dan saat ini mereka sudah berkumpul bersama keluarga mereka. Keberhasilan ini dapat dicapai berkat kerja keras dari berbagai pihak, terutama Polri.
Sebagai tindak lanjut dari keseriusan Polri dalam menangani kasus ini, diperlukan pertemuan antara pejabat-pejabat lintas negara.
“Pertemuan ini akan membahas dan mendeklarasikan upaya untuk memperkuat kerjasama dalam menangani kejahatan yang melibatkan lebih dari satu negara,” kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Krishna Murti, seperti dikutip pada Selasa (27/6/2023).
Krishna menambahkan, pada pertemuan ini, akan dibahas langkah-langkah yang harus diambil untuk mempermudah pengejaran dan penindakan terhadap pelaku TPPO, misalnya, ketika ada pelaku di satu negara dan penerima di negara lain.
“Jika kita berhasil menangkap pelaku, negara yang menjadi tempat penerima akan melakukan penegakan hukum terhadap penerima tersebut, dengan adanya kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan ini, diharapkan kerja sama antara negara-negara dalam hal penegakan hukum dapat semakin terbina dan mempermudah tugas petugas di lapangan.”
Rencananya, hasil pembahasan dalam pertemuan pejabat-pejabat tersebut akan dibawa ke pertemuan politik pada KTT ASEAN yang akan dilaksanakan pada bulan September.
Dengan demikian, kerja sama dalam penanganan TPPO dapat menjadi fokus dalam agenda ASEAN dan negara-negara anggota dapat bekerja bersama-sama untuk mengatasi masalah ini.
