Regalia News – Pada tanggal 20 Juni 2023, tiga toko kelontong di kawasan Mampang hingga Pancoran direspon dengan tindakan tegas oleh Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) karena terbukti menjual obat golongan G atau obat keras tanpa izin edar.
Kasatresnarkoba Polres Metro Jaksel, Kompol Achmad Ardhy, mengungkapkan bahwa ribuan obat terlarang disita dari ketiga toko tersebut, termasuk obat-obatan golongan psikotropika.
Berikut rincian barang bukti yang diamankan dari setiap toko:
- Toko Doa Ibu 1 di wilayah Kemang, Mampang Prapatan:
- 590 butir obat heximer
- 540 butir tramadol
- 40 butir aprazolam
- 3 butir diazepam
- Toko Doa Ibu 2 di Duren Tiga, Pancoran:
- 670 butir tramadol
- 100 butir trihexyphenidyl
- 1900 butir heximer
- 82 butir aprazolam
- 10 butir diazepam
- 10 butir esilgan
- 17 butir mersi
- 10 butir sanax
- Toko Malaka di Kemang, Mampang Prapatan:
- 1070 butir tramadol
- 497 butir trihexyphenidyl
- 180 butir heximer
- 92 butir aprazolam
- 6 butir dumolid
- 6 butir esilgan
- 9 butir diazepam
- 3 butir sanax
- 8 butir lorazepam
“Selain itu, tiga pemilik toko dengan inisial AA, B, dan RK juga diamankan dan akan menjalani tes urine. Menurut Ardhy, pemilik toko umumnya baru menjual obat-obatan tersebut selama 7 bulan dan target pembelinya adalah remaja”. pungkasnya.
Mereka menjual obat-obatan tersebut secara mobile dan dengan cara yang licik untuk menghindari pengawasan polisi.
Kasatresnarkoba menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini sesuai arahan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, yang berkomitmen dalam memberantas kasus jual beli obat-obatan terlarang.
Tindakan tersebut dilakukan untuk melindungi masyarakat dari efek negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti tawuran dan kejahatan jalanan.
