Regalia News – Polri tengah berkomitmen memerangi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) guna menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM). Satgas TPPO Polri telah menerima 616 laporan polisi selama satu bulan.Rabu (5/7/2023).
Sejak dibentuk pada tanggal 4 Juni. Dalam kurun 30 hari sejak tanggal 5 Juni hingga 4 Juli 2023, Satgas tersebut berhasil menangkap 714 tersangka kasus TPPO.
Dari ratusan kasus yang ditangani, Satgas TPPO Bareskrim dan Polda berhasil menyelamatkan 1.982 korban. Rincian korban yang diselamatkan adalah perempuan dewasa sebanyak 889 orang, perempuan anak 114 orang, laki-laki dewasa 925 orang, dan laki-laki anak 54 orang.
Beberapa modus kejahatan TPPO yang terungkap termasuk iming-iming menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) dengan bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) sebanyak 434 kasus, menjadikan korban sebagai pekerja seks komersial (PSK) sebanyak 175 kasus, bekerja sebagai ABK sebanyak 9 kasus, dan eksploitasi anak sebanyak 43 kasus.
Dari perkembangan ratusan kasus tersebut, 114 kasus masih dalam tahap penyelidikan, 473 kasus sedang dalam tahap penyidikan, dan satu kasus sudah siap untuk penuntutan (P21).
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengapresiasi kinerja Polri dalam penanganan TPPO dan menyebut bahwa penyelamatan korban perdagangan orang dalam jumlah sebanyak ini merupakan rekor baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Ia juga menyebut bahwa Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) saat ini melakukan pengawasan yang sungguh-sungguh untuk memperbanyak keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara legal”. tegasnya.
Semoga informasi ini membantu Anda dalam memahami upaya penegakan hukum terhadap TPPO dan pentingnya melindungi korban perdagangan manusia.
